Jumat, November 23, 2012

Teens Today: Tragic or Strategic?


Tahukah kita bahwa jumlah remaja Indonesia yang berusia 10-24 tahun mencapai 65 juta orang atau 30 persen dari total penduduk Indonesia? Tahukah kita bahwa sekitar 15-20 persen dari remaja usia sekolah di Indonesia sudah melakukan hubungan seksual di luar nikah? Tahukah kita bahwa 15 juta remaja perempuan usia 15-19 tahun melahirkan setiap tahunnya? Tahukah kita bahwa hingga Juni 2006 telah tercatat 6332 kasus AIDS dan 4527 kasus HIV positif di Indonesia, dengan 78,8 persen dari kasus-kasus baru yang terlaporkan berasal dari usia 15-29 tahun?  
Tahukah kita bahwa diperkirakan terdapat sekitar 270.000 pekerja seks perempuan yang ada di Indonesia, di mana lebih dari 60 persen adalah berusia 24 tahun atau kurang, dan 30 persen berusia 15 tahun atau kurang? Tahukah kita bahwa setiap tahun ada sekitar 2,3 juta kasus aborsi di Indonesia di mana 20 persen diantaranya adalah aborsi yang dilakukan oleh remaja? Tahukah kita bahwa tidak kurang dari 6 persen remaja usia 10-14 tahun tidak mendapatkan haknya untuk bersekolah dan terpaksa bekerja untuk kelanjutan hidup mereka? 

Rabu, September 19, 2012

Right in The Midle of Youth in Education Development


Understanding Youth Statutory - Law No.. 40 in 2009 are citizens of Indonesia are entering a period of significant growth and development over the age of 16 (sixteen) to 30 (thirty) years, and Youth is a range of issues related to the potential, responsibilities, rights, character, capacity, self-actualization , and ideals of youth.
The quality of human resources is a crucial factor in the development process. This is because human beings are not merely the object of development but is also the subject of development. As the subject of development, then everyone should be actively involved in the development process, whereas the object, then the results of such development should be enjoyed by everyone.
Herein lies the importance of education as an effort to create quality human resources as the main prerequisite for development. A nation will succeed in its development is "self propelling" and grow into a developed nation when they have been successfully met the minimum quantity and quality (including relevance to development) in education population. Japan's modernization is an example of the prototype in this connection.

Selasa, Agustus 14, 2012

Didikan Guru Cerminan Masa Depan

            Negara maju tentunya tidak terlepas dari dunia pendidikan. Semakin tinggi kualitas pendidikan suatu negara, maka semakin tinggi pula kualitas sumber daya manusia yang dapat memajukan dan mengharumkan negaranya. Sebenarnya, tidak ada perbedaan antara sumber daya manusia antara negara maju dan negara berkembang, yang berbeda hanyalah cara mendidik sumber daya manusia itu sendiri. Hal ini tentunya tidak telepas dari peran seorang guru. Hal yang terpenting namun sering terlupakan dari seorang guru dalam mendidik siswanya adalah kejujuran. Bohong adalah bibit korupsi, dan menyontek adalah perilaku korupsi kecil. Apakah seorang guru yang membiarkan siswanya menyontek telah mendidik siswanya berperilaku jujur? Lihatlah, banyak siswa yang menyontek demi nilai dan tugas terpenuhi tanpa mengerti apa yang mereka kerjakan. Tidak sedikit pula para siswa mengikuti tambahan pada guru mata pelajaran tertentu demi mendapatkan nilai bagus. Banyak guru yang tidak menerangkan, meremehkan siswanya, membiarkan siswanya tidak bisa, mengajarkan siswanya bahwa nilai dapat dibeli dengan uang, dan perilaku yang sering terjadi pada saat siswanya menghadapi UN, yaitu tidak percaya akan kemampuan siswanya.
UU No 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen dan diikuti PP No. 74 Tahun 2008 tentang guru menempatkan pekerjaan guru sebagai sebuah profesi. Dan profesionalitas guru sesuai dengan produk hukum di atas ditempuh melalui program sertifikasi guru. Mereka yang telah lulus sertifikasi guru ditasbihkan sebagai guru profesional.

Rabu, Juli 14, 2010

Surat Cinta Untuk Menpora

Kepada Yth,  Bapak Pak Andi Mallarangeng,
di tempat.

Selamat Malam, Bapak Pak Andi Mallarangeng,

Bersamaan dengan surat ini, saya ingin menyampaikan keprihatinan saya yang mendalam terhadap kondisi persepakbolaan Indonesia. Begini pak, melalui surat ini saya ingin menyampaikan sedikit aspirasi beserta argumennya. Bukankah warga negara yang baik berhak menyampaikan aspirasinya?Bagaimana jika dana pembinaan olahraga dialihkan dari cabang sepakbola kepada cabang Futsal?
Begini pakalasannya :
1. Futsal sekarang sudah mulai digemari di Indonesia.
            Animo masyarakat terhadap olahraga ini semakin meningkat.Hal ini terbukti dari lebih banyaknya kompetisi Futsal dibanding Sepakbola.Di kampus saya saja hampir tiap fakultasnya mempunyai kompetisi futsal sendiri, sedangkan kompetisi Sepakbolanya masih sangat jarang. (*mungkin hal ini akibat keterbatasan fasilitas juga sihpak).
2. Meminimalisir adanya kontroversi.

Kamis, Juli 08, 2010

Menciptakan Mada Depan Bangsa Melalui Pendidikan






Dunia yang akan ditinggali anak-anak kita berubah empat kali lebih cepat daripada sekolah-sekolah kita ( Williard Daggett).

·        Satu-satunya cara untuk meramalkan masa depan adalah dengan menciptakannya. (Alan Kay)

Dua nasihat bijak di atas menggambarkan betapa perubahan itu cepat terjadi dan tidak seorangpun yang mampu meramalkannya. Salah satu jalan untuk meramalkan masa depan adalah mengendalikan masa depan dengan menciptakan masa depan itu sendiri.
Masa depan sejatinya penuh dengan ketidakpastian. Tak seorang pun mampu memperkirakan masa depan secara valid. Kejutan-kejutan selalu muncul di luar kalkulasi akal manusia.

Sabtu, Juli 03, 2010

12 Cara agar Orang Menyukai Anda

Disukai dalam pergaulan atau lingkungan sosial, adalah dambaan hampir setiap orang. Sebab dengan demikian, hidup kita akan bahagia karena selalu dikelilingi teman atau sahabat. Sebenarnya banyak cara yang bisa Anda lakukan, agar orang menyukai Anda… Salah satunya dengan cara berikut ini….
 
1. Belajarlah mengingat nama seseorang. ketidak efisienan pada masalah ini mungkin menunjukkan bahwa perhatian Anda kurang sehingga orang itu jadi kurang bersimpati pada Anda.
2. Jadilah orang yang menyenangkan dan bersikap luwes, jangan bersikap kaku.
3. Miliki sikap santai dan rileks sehingga Anda tidak mudah terganggu.
4. Jangan congkak. Hindari kesan bahwa Anda sok tahu.
5. Kembangkan sifat menarik dan positif yang ada dalam diri Anda, sehingga orang akan memperoleh sesuatu yang bernilai dari pergaulan dengan Anda.
6. Berusahalah secara tulus untuk memperbaiki sikap kesalahpahaman yang pernah Anda alami atau sedang Anda alami. Buanglah keluhan Anda.
7. Biasakanlah menyukai orang hingga Anda terbiasa melakukannya secara sungguh-sungguh.
8. Jangan pernah melewatkan kesempatan untuk mengatakan selamat atas prestasisiapapun, atau menyatakan simpati akan penderitaan atau kekecewaan orang lain.
9. Berikan kekuatan spiritual kepada orang lain, dan mereka akan memberikan kasih yang tulus kepada Anda.

Jumat, Juni 11, 2010

"Mapping Problem, Formulating a New Paradigm: Doing Together"


In the third millennium, the face of religious faith seems paradoxical: on one side of the normative whole-esoteric prophetic message clearly and agree on the breeding side with dignity and exaltation of human dignity. However, the historical-empirical religion can not evade just over a wide range of humanitarian incidents that adorn the windows of modern life. Certainly the most prominent and can be seen from the recent events of 11 September, and the disastrous Palestine recently, though there are many other major events in the global level related to the events of humanity 'in the name of God with Holy Scripture', including in Indonesia (Bali bombing case , religious conflict in Ambon, Poso, etc.). Although in many critical study of religion is not the only cause (the first) is often associated with political-economic-social-cultural, but religion can not avoid that 'inspiration and theological legitimator' more powerful than the atomic bomb though. For the name of religion people can slay and eliminate the 'other' until whenever, as long as religion embraced and believed.
If so, what's wrong with religion? Is it a source of violence, the eksklusifisme, anti-tolerance, anti-racial, and anti-peace-critical circles as alleged secular-atheist? Where the loss of the spirit of liberation, of humanity and peace message of religions? Furthermore, religion can be a fortress moral values ​​of life and consciousness of modern society when more and more thirsty and empty spirituality, but his increasingly blurred due to the entanglement problem delematis above?

Rahasia Dibalik Kata-Kata Penolakan Cinta Bagikan

Cinta tak selalu harus memilki. Benar ga sih seperti itu? Mungkin kita semua pernah mengalaminya, ditolak cintanya oleh pujaan hati. Udah mati-matian mengumpulkan keberanian untuk mengungkapkannya, ternyata bum!! Ditolak.. Meskipun dengan cara dan alasan yang halus sekalipun tetap saja menyakitkan walapun segala cara dilakukan untuk menutupinya.

Dalam menolak cinta dari seseorang, kebanyakan lelaki dan wanita mungkin menggunakan kalimat yang sama, tapi tahu tidak bahwa sebenarnya yang ada di dalam hati mereka bisa sangat jauh berbeda. Mau tahu rahasia dibalik kata-kata penolakan mereka. Ini dia rahasianya…

Berikut 10 kalimat yang diucapkan wanita ketika menolak cinta seorang lelaki dan kata hatinya :

1. Kamu sudah kuanggap sebagai kakak (Kamu mengingatkanku pada Mandra)

2. Beda usia kita terlalu jauh (Aku tidak ingin kamu menjadi bapakku)

3. Aku tidak tertarik padamu bukan karena penampilanmu (Kamu lelaki terjelek yang pernah kukenal)

4. Hidupku sedang kacau sekarang (Aku tidak ingin kamu mengetahui teman-teman kencanku yang lain)

5. Aku sudah punya pacar (Aku lebih suka main dengan kucing jantanku)

Creating the Future of the Nation Through Education


The world will our children live in changing four times faster than our schools (Willard Daggett).
• The only way to predict the future is to create it. (Alan Kay)

Two sage advice above illustrates how quickly the change happens and no one could have predicted it. One way to predict the future is to control the future by creating it's own future.True future fraught with uncertainty. No one can predict the future are valid. Surprises are always beyond calculation appeared in human reason.

Create a better future is everyone's goal. Therefore every person to learn, as an embodiment of the ideals of effort. School as a place to learn real tough task to realize the ideals of the learner as a human pemanusian effort. This means that schools must be futuristic and not selling something that has been stale or something that is not useful for the future because it was obsolete.

Rabu, Februari 03, 2010

Sumatera Barat dalam Pencapaian Millennium Development Goals (MDGs)


Berbicara Millennium Development Goals akan panjang pembahasannya. Sebelum membahas pencapaian dan peranan Millennium Development Goals di Sumatera Barat, sebaiknya kita memahami Millennium Development Goals serta pencapaian dan peranan Millennium Development Goals di Indonesia secara Umum yang nanti akan di khususkan pada Provinsi Sumatera Barat. Millennium Development Goals atau disingkat dalam bahasa Inggris MDGs adalah Deklarasi Milenium hasil kesepakatan kepala negara dan perwakilan dari 189 negara Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) yang mulai dijalankan pada September 2000, berupa delapan butir tujuan untuk dicapai pada tahun 2015. Targetnya adalah tercapai kesejahteraan rakyat dan pembangunan masyarakat pada 2015. Target ini merupakan tantangan utama dalam pembangunan di seluruh dunia yang terurai dalam Deklarasi Milenium, dan diadopsi oleh 189 negara serta ditandatangani oleh 147 kepala pemerintahan dan kepala negara pada saat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Milenium di New York pada bulan September 2000 tersebut. Pemerintah Indonesia turut menghadiri Pertemuan Puncak Milenium di New York tersebut dan menandatangani Deklarasi Milenium itu. Deklarasi berisi komitmen negara masing-masing dan komunitas internasional untuk mencapai 8 buah sasaran pembangunan dalam Milenium ini (MDG), sebagai satu paket tujuan yang terukur untuk pembangunan dan pengentasan kemiskinan. Penandatanganan deklarasi ini merupakan komitmen dari pemimpin-pemimpin dunia untuk mengurangi lebih dari separuh orang-orang yang menderita akibat kelaparan, menjamin semua anak untuk menyelesaikan pendidikan dasarnya, mengentaskan kesenjangan jender pada semua tingkat pendidikan, mengurangi kematian anak balita hingga 2/3 , dan mengurangi hingga separuh jumlah orang yang tidak memiliki akses air bersih pada tahun 2015.

Love dan Forgiveness di Persimpangan Sosial


Menelisik kompleksitas kehidupan manusia yang serba multi dimensional dan ekses yang dihasilkan dari proses dialektika kehidupan baik berupa peradaban sebagai bentuk manifesto maupun berupa penghancuran sampai pada titik terendah kemanusiaan adalah bukti begitu paradoksnya makhluk yang bernama manusia.
Sudah menjadi sunnatullah (hukum alam) bahwa proses kehidupan manusia itu berpasang-pasangan, ada  siang-malam, baik-buruk, terang-gelap, marah-gembira, konflik-damai dan begitu seterusnya. Equilibirium atau keseimbangan di alam semesta memiliki dialektika yang terus menerus berjalan antara keteraturan (cosmos) dan ketidakberaturan (chaos). Ritme kehidupan ini akan saling berganti, mengisi dan memberikan value bagi terbangunnya epistimologi, karena setiap manusia punya keunikan tersendiri dalam menangkap pesan dari ritme kehidupan yang terjadi, maka konflik epistimologi sangat mungkin terjadi. Dari sini akar dan persoalan manusia dimulai yaitu perbedaan apapun bentuknya. (Amin Abdullah: 2010:2)

Effective Communication in Learning


Abstract
Learning is a process of communication. Communication is the process of sending information from one party to another for a particular purpose. Communication is effective when the communication that occurs causing a two-way flow of information, namely the emergence of feedback from the receiver of the message.
The quality of learning is influenced by the effectiveness of the communication that happens in it. Effective communication is a process of transformation in the learning of the message of science and technology education to learners, where learners are able to understand the purpose of the message according to a predetermined destination, thus adding insight of science and technology as well as cause changes in behavior for the better. Teachers are the most responsible for effective communication in the course of learning, so faculty as teachers are required to have good communication skills in order to produce effective learning process.